Berawal dari ragu, justru mampu semakin menyatu
Yang aku percaya, “jodoh itu dekat dan didekatkan”. Artinya jodoh itu memang harus diupayakan, namun di sisi lain ada kekuatan di luar kita yang membantu menunjukkan bahwa dia memang jodoh kita. Sekuat apapun kita berupaya, namun jika tidak didekatkan oleh-Nya, maka itu bukan dan tak akan menjadi jodoh. Kita hanya perlu jeli melihat tanda-tanda bahwa memang kita untuk dirinya, dan dia memang untuk kita.
Akupun mencoba membaca tanda-tanda itu. Apakah ragu ini semakin berlapis atau mulai terkikis. Yang pertama aku baca adalah keberadaanku dan dia dalam satu sekolah. Aku yakin ada tujuan kenapa aku sampai jauh bekerja disana, dan kenapa aku mengajar di kelasnya. Karena belum banyak yang tahu sekolah tersebut waktu itu, dan peraturan sekolah yang memisahkan putra dan putri baik guru dan siswa. Jadi kenapa aku, guru putra baru bisa mengajar kelas putri? Karena aku didekatkan dan dipertemukan dengan dia. Tidak ada yang kebetulan.
Tanda kedua yang kubaca adalah orang-orang yang terhubung tanpa rencana. Ketika yang kukenal di kota itu hanya beberapa, yaitu kakak dan kakak iparku, tapi dia bisa menitipkan salam melalui saudaraku itu. Mungkin hal yang biasa, namun sebenarnya merupakan sebuah alur rumit yang takkan terjadi jika memang bukan rencana-Nya. Detail kecil yang menunjukkan bahwa kami didekatkan oleh-Nya. Dan tak lupa juga pertemuan dengan teman-teman yang mendukung kedekatan kami pada akhirnya.
Tanda selanjutnya adalah rasa suka yang menyebar begitu cepatnya. Memang kita bisa jatuh hati dengan siapa saja, bisa senang dengan siapapun, namun pemilik hati kita sebenarnya bukanlah kita, tapi ini adalah hati-Nya. Tuhanlah yang maha membolak-balikkan hati. Dan hati kamilah yang digerakkan untuk saling bertemu. Kami bukanlah pasangan yang bersama karena terbiasa, yang diawali banyak kegiatan berdua kemudian memutuskan untuk bersama. Kami mengawali cerita dengan keterbatasan waktu untuk berjumpa, perbedaan usia dan era, ketidaksamaan keluarga dan dunia, bahkan kesulitan menemukan topik hanya untuk berbicara. Namun ketika 1 hati sudah ditakdirkan untuk 1 hati lainnya, perbedaan tak akan ada artinya, dan bukankah itu adalah cara terbaik untuk berjumpa?
Dan ketika aku tenyata harus menjauh dari tempat pertama kami berjumpa, itulah tanda kedekatan kami selanjutnya. Aku pindah bekerja dan memiliki jarak lebih jauh daripada ketika kami pertama dipertemukan. Secara harfiah jarak kami bertambah, namun itu adalah hikmah untuk menyiapkan hubungan yang lebih indah. Waktu dan proses perpindahanku saat itu juga saat yang tepat, yang tak menimbulkan banyak masalah dan tak sedikitpun aku merasa gundah. Keyakinanku adalah, ‘telah kutemukan jodohku disini, dan akan kucari rezeki di tempat lain yang akan membuatku menjemput jodoh ini lebih cepat.’ Dan rencana-Nya berjalan hebat tanpa cacat. Aku dapatkan jodoh dan diberikan rezeki di tempat lain yang lebih baik.
Begitulah rencana Tuhan bekerja. Tak ada yang mampu menerka dan mengira akhirnya. Yang jelas aku yakin adalah, kita hidup bersama karena didekatkan oleh-Nya. Mari kita lanjutkan cerita cinta kita sebagai bagian takdir-Nya.
0 comments:
Post a Comment