Cinta dalam Doa

Untukmu yang belakangan ini sosoknya ku sebut dalam doa.
Saat aku menyadari, bahwa dalam mencintai seseorang, aku harus meminta kepada Pemiliknya.
Namun, aku tak berani meminta agar kau menjadi milikku.
Karena aku tahu benar, nada itu terdengar memaksa.
Aku hanya berani meminta pada Tuhan agar jika engkau memang jodohku, kita didekatkan.
Jika tidak, kita dijauhkan dengan cara yang tak begitu menyakitkan.

Mungkin saat ini, kita sedang bersama, manjalani hari yang penuh dengan tantangan.
Atau mungkin kita belum mengenal hingga bagaimana nantinya kita bertemu dan disatukan masih menjadi rahasia-Nya.
Tetapi ketahuilah, saat ini ada seorang perempuan yang sedang mempersiapkan dirinya sebaik mungkin sebelum waktunya tiba untuk engkau dan dia disatukan.
Pun semoga engkau melakukan hal yang sama.

Wahai nama yang masih tersimpan rapi di dalam hati, semoga takkan pernah ada cinta yang melebihi cinta kita kepada Sang Illahi, Sang Pemilik apa yang ada di langit dan bumi.
Karena-Nya aku ada, karena-Nya pula engkau memiliki separuh jiwa yang diletakkan-Nya di dunia.

Wahai separuh aku yang masih menjadi rahasia.
Jika memang namamu yang dituliskan untuk menjadi satu dengan jiwa,
Semoga engkau tetap setia disaat ragaku menua.
Ku harap engkau takkan bosan jika suatu saat apa yang ku ucap itu-itu saja.
Ku harap engkau kan menjadi imam yang kelak kan menuntunku ke Surga-Nya.
Meski engkau masih menjadi rahasia, biarkanlah Tuhan yang mengetahui dan menjawab doa-doa.

0 comments:

Post a Comment